Sabtu, 15 September 2012

Memendam rasa

Kau asa ku
Pelengkap hidupku
Pengisi napasku
Walau aku tak memilikimu

Kau senyumku
Pengarah semangatku
Penerang gelapku
Walau kau tak ada disampingku

Segala langkah yang pernah ku pijak
Walau lelah ku tetap semangat
Karna ada engkau yang menyemangati
Walau hanya di dalam hati
Meski hanya terpendam sedalam ini

Aku tak akan lupa
Satu masa diawal kita pernah berjumpa
Cinta pertama dan kini ku pendam
Akan ku jadikan kenangan yang tersimpan dalam

Kau yang sangat ku cinta
Berbahagia dengan kekasih mu disana
Aku disini terluka
Tapi ku tetap bahagia
Meski dalam hatimu aku tak pernah ada

dance like agnes info


Kirimkan video dance kamu yang paling gokil, seru dan heboh berdurasi max. 60 detik dan dapatkan kesempatan jadi guest dancer di konser 20 tahun Agnes Monica serta raih total hadiah hingga 1 milyar Rupiah!

Hadiah: 
20 pemenang Dance Like Agnes Competition akan mendapatkan uang tunai, Samsung Galaxy S III, paket data simPATI dan kesempatan untuk berlatih dance dan tampil di konser bersama Agnes Monica.
  • Paket data 12GB akan diberikan setiap bulan sebesar 1GB selama 12 bulan.
  • t-cash total 5 juta rupiah selama setahun akan dibagikan per bulan selama 12 bulan.
  • Pulsa simPATI total 5 juta rupiah selama setahun akan dibagikan per bulan selama 12 bulan.

Cara ikutan Video Dance Like Agnes:
  1. Klik dancelikeagnes.com dari handphone atau komputer/laptop kamu
  2. Follow twitter @simPATI dan gabung di fanpage: facebook.com/simPATI
  3. Lakukan registrasi dengan mengisi data diri sebenar-benarnya.
  4. Upload video dance kamu berdurasi maksimal 60 detik baik dari handphone atau komputer/laptop. Format dan besaran file bebas.
  5. Agnes Monica dan NEZindaHOOD akan memilih 200 finalis terbaik yang berhak maju ke babak voting. Dari 200 finalis, 20 peserta dengan voting tertinggi akan menjadi pemenang.
  6. Periode upload video: 5 September — 31 Oktober 2012.
Video Dance like agnes
Syarat dan Ketentuan
  1. Peserta harus mengirimkan video berdurasi maksimal 60 detik untuk mengikuti kompetisi ini.
  2. Kontes ini ditujukan untuk siapa saja tanpa batasan usia.
  3. Musik dan koreografi dalam iklan TV terbaru simPATI (lihat video tersebut di website ini) bisa jadi inspirasi kamu untuk membuat video ini.
  4. Peserta harus mengisi data diri sebenar-benarnya.
  5. Peserta harus menjadi follower Twitter @simPATI dan bergabung di fanpage: facebook.com/simPATI
  6. Peserta diperbolehkan mengirim lebih dari satu video.
  7. Dari semua video yang masuk, Agnes Monica dan NEZindaHOOD akan memilih 200 peserta terbaik (200 finalis).
  8. Dari 200 finalis tersebut akan dipilih 20 pemenang berdasarkan vote. Semakin banyak kamu mempromosikan video, semakin besar kesempatan menang.
  9. 20 (dua puluh) orang pemenang harus bersedia mengikuti workshop dance bersama Agnes Monica dan NEZindaHOOD di Jakarta antara tanggal 20 November - 20 Desember 2012 dalam jangka waktu yang akan ditentukan kemudian. Akomodasi dan transportasi akan ditanggung oleh Telkomsel.
  10. Pemenang yang tidak dapat mengikuti workshop dapat dinyatakan gugur dan Team Juri berhak memilih pemenang dari urutan vote berikutnya.
  11. 20 pemenang Dance Like Agnes Competition adalah pelanggansimPATI yang akan mendapatkan masing-masing: uang tunai Rp. 10 juta, Samsung Galaxy SIII, saldo T-Cash Rp. 5 juta, pulsa simPATI Rp. 5 juta dan paket data 1 GB/bulan selama 12 bulan serta kesempatan untuk berlatih dance dan tampil di konser bersama Agnes Monica.
  12. Telkomsel dan agensi penyelenggara dibebaskan dari tuntutan pihak ketiga dan konsekuensi hukum atas konten video yang dikirimkan.
  13. Telkomsel dan agensi penyelenggara berhak menggunakan semua video yang masuk untuk kepentingan promosi, tanpa dikenai kewajiban terhadap pihak yang ada dalam video tersebut.
  14. Kompetisi ini tidak berlaku bagi karyawan dan agensi penyelenggara beserta keluarga atau setiap orang yang berhubungan dengan administrasi atau hal lainnya sehubungan dengan kompetisi ini
  15. Info lebih lanjut gabung di twitter @simPATI dan facebook.com/simPATI
 Untuk Pendaftaran: http://dancelikeagnes.com/submission/form
 Sumber: http://dancelikeagnes.com 
NB ! Silahkan Copy paste, dengan tetap mencantumkan sumber ke info-
follow twitter kami @RahmatTeguh6

akhir sebuah cinta

Apakah ini yang engkau sebut suatu usaha cara kerja cinta. Siang malam memikirkan sang pujaan hati. Merasa senang jika ia memperhatikanmu. Jika ia dekat merasa lengkap sudah kebahagiaanmu, dan ketika ia jauh lengkap sudak penderitaanmu. Bahkan ketika dia dekat sama cewek lain dan cuek samamu, engkau rela menangis bahkan tangismu melebihi ketika kena marah 
ortumu. Dan kadang ketika engkau ketemu tanpa disengaja engkau ketawa sendiri. Disebut gilapun engkau mau.
 






   Berhati – hatilah dengan cinta, karena cinta bisa membuat engkau rapuh. Bahkan bisa membuatmu seperti orang setengah waras. Cinta itu memang gila, apalagi ketika engkau tertarik sama satu cowok. Bagi engkau dia lah satu –satunya cowokyang sempurna. Tak ada yang bisa menggantikan dia dihatimu. Itulah yang dirasakan Nela, cewek berdarah padang ini rela meninggalkan kota kelahirannya. Ia sudah tak sanggup tinggal lama – lama di padang karena selalu terpikir cowok idamannya. Ia ingin sekali melupakan cowok itu sesuai keinginan cowok itu. Baginya Romi melibihi segala - galanya.
Sekarang Nela sudah berada di Batam. Tahukah engkau dengan Batam? Jika engkau belum tahu, akan kuberi tahu sedikit. Batam adalah sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh banyak laut. Meskipun pulau kecil, namun kota ini banyak dituju orang – orang untuk melanjutkan hidup. Dari penjuru nusantara setelah mereka tamat sekolah, nereka melakukan urbanisasi ke Batam. Batam adalah sebuah kota industri,jika engkau kesini pastilah engka akan takjub melihat bagaimana orang – orang memperjuangkan hidupnya. Siang malam sama saja. Kerana separoh kerja siang dan separoh kerja malam. Itulah sekilas tentang Batam.

Sore yang serah, Nela sudah bersiap – siap untuk pergi ke kampus. Pakai celana jeans dipadu kaos oblong warna pink dan dilapisi jaket warna kuning. Bagi orang mungkin agak norak, namun ia suka perpaduan warna seperti itu. Setelah siap dandan dia raih sebuah tas. Kakinya melangkah menuju kampusyang terletak tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu dekat dari rumahnya. Setiba di kampus ia langsung menuju kelas, disana sudah berdiri teman – temannya. Mereka adalah Dhini, Natan dan Pina. Mereka sudah akrab sejak semester satu. Sampai sekarang sudah dua semester mereka berteman, semuanya baik – baik saja. Semakin lama semakin akrab.
“ Ada tugas gak? “ Tanya Nela begitu dekat.
“ Gak ada kok “ Jawab Natan.

     Tiba – tiba pandangannya tertuju ke Pina yang sibuk telfonan. Nela pun mendekati Pina, lalu :
“ Halo, ini siapa? “ Nela pura – pura nelpon.
“ Ini anak, baru datang langsung ganggulah. “ Kata Pina.

        Dhini dan Natan ketawa aja, mereka tahu Nela memang anaknya agak usilan.
“Ada apa ya? “ Kali ini suara Nela agak keras.

    Pina pun berdiri dan jalan keluar kelas diiringi suara tertawa Nela.
“ Eh, udah ada persiapan ujian belum? “Tanya Nela kemudian.
“ Tenang aja kan ada Dhini...” Jawab Natan
“ Tenang apanya,, dia kan kalau ujian mana mau liat kita. “ Seru Nela.
“ Enak aja loe ya “ Kata Dhini.
“ Fakta nek..” Nela membela diri.
“ Oya Tan, aku nitip uang ujian ya, sekalian ambilin kartu ujianku ,

     besok aku kerja ampe jam 5 sore. “ sambung Nela.
“ Kapan gajiannya nih? “ Tanya Natan.
“ Teraktir dong.... !! “ Teriak Pina dari luar kelas.
“ Aku masih lama lagi, Dhini tuh yang baru gajian tanggal muda...”
“ Makan kemana Dhin ? “ Tanya Nela.
“ Gorengan aja ya “ Jawab Dhini.
“ Oouh... gak mau, masak gorengan. “ Bantah Nela.
" Ke Aviarilah nek.. “ Usul Pina.
“ Siipp,,Itu baru ide bagus... “ Kata Natan dengan dua jempolnya.

Tiba – tiba dosennya masuk, mereka duduk tanpa keluar kata sepatah kata pun. Belajar kalkulus IV benar – benar membuat otak seperti dibolak – balik. Namun keempat mahasiswi ini suka pelajaran eksak. Jam pelajaran pun telah usai. Karena sudah mengantuk Nelapun langsung pulang kerumahnya. Sesampai di rumah sudah jam 22.00 WIB. Nela langsung shalat ‘isya. Setelah itu ia baringkan langsung badannya yang tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gamuk itu di kasur. Tak lama kemudian melayanglah ia ke alam mimpi.
****
Tiga hari telah berlalu, ujian akhir semester telah tiba. Semua mahasiswa tidak ada yang melanggar peraturan yang ada. Mahasiswa pun tertib tidak ada suara. Selama seminggu ujian di UNRIKA berjalan dengan lancar. Setelah selesai ujian Nela agak lebih santai. Ia hanya fokus keperkerjaannya sebagai tenaga pengajar di suatu yayasan.

Suatu malam sekitar jam 02.00 WIB, hp miliknya berdering. Ia pun meraihnya.
“ Halo “ Sapa Nela.
“ Halo juga, udah tidur ya tadi?? “ Terdengar suara cowok diseberang sana.
“ Sudah, ini siapa ya ? “ Tanya Nela.
“ Romi “
“ Romi mana ? “
“ Ala lupo yo samo abang ? “ ( sudah lupa ya sama abang )
“ Maaf, soalnya Nela kenal dua Romi. “
“ Pake bahasa Minang ajalah, Romi mantanmu temannya Dedek. “
“ Owh... ada apa bang ? “
“ Nggak ada apa – apa Cuma mau tanyain kabar. “
“ Kabarku baik – baik aja “
“ Katanya kemarin sering bolos kuliah, apa bener tuh ? “
“ Itukan semester I bang.
“ Sekarang ? “
“ ndak pernah lagi bang. “
“ Syukurlah, kuliah yang rajin... oya, kapan pulang ? “
“ Nggak tahulah, emang kenapa? “
“ Nggak ada apa – apa Cuma tanya aja. “
“ Aku mau pulang tanggal 9 Agustus, mau nggak jemput ke bandara ? “
“ Kalau bisa ya... “
“ Ya udah aku pulang seminggu lagi ya.. “
“ Ya udah, udah dulu ya.. “
“ Yuppzss.. “
“ Assalamu ‘alaikum “
“ Wa ‘alaikum salam “

Nela pun tersenyum gembira. Ia pejamkan lagi matanya. Tak lama kemudian tertidurlah ia dengan lelap. *****
“ Aku sudah di bandara bang. “ Kata Nela
“ Maaf abang ada urusan. “ Jawab Romi.
“ Ouwh... Ya udah gak apa – apa . “ Kata Nela sedikit lesu.

Nela pun kecewa sama Romi, Romi nggak jadi menjemputnya. Terpaksa ia telpon sepupunya. Satu jam kemudian sepupunya datang menjemput. Baru sebentar saja meninggalkan kota Padang namun Nela udah mulai lupa. Mereka tidak langsung pulang, tetapimutar – mutar kota Padang dulu. Sekitar jam 14.00 WIB barulah mereka menuju kampung kelahirannya yaitu Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan. Tahukah engkau dengan Pesisir Selatan ? Jika engkau pernah kesana pastilah engkau akan terkesima dengan pemandangannya. Disana engkau akan melihat pantai dan ombak yang indah sekali. Dan disana engkau juga akan melhat hutan yang terawat dan alamnya yang masih alami. Disepanjang jalan engkau akan melihat sawah luas yang subur. Pesisir selatan berbatasan dengan Kerinci dan Bengkulu. Rata – rata mata pencarian penduduknya adalah petani dan nelayan. Namun mungkin yang akan membuatmu kesal didalam perjalanan adalah banyak sapi yang berserakan di jalan – jalan. Di sini, sapi – sapi dilepas dan dibiarin oleh pemiliknya dari pagi sampai sore. Setelah sore barulah sapi dimasukkan kekandang. Begitu juga yang dialami Nela dan sepupunya selama dalam perjalanan.

Setelah satu tahun ia tinggalkan ternyata kampungnya tak jauh berbeda. Tiba – tiba sepupunya membuka pembicaraan.
“ Pas banget Nela pulang sedang musim durian “
“ Tujuan utama itulah Da. “ Kata Nela.
“ Sekarang di kampung awak malamang. “ Kata Uda Nela.

Malamang adalah memasak lemang yang trbuat dari beras ketan dan dimasukan kedalam bambu yang sudah dibersihkan. Setelah itu di tarok dekat api. Apinya harus dari kayu. Malamang ini biasanya dilakukan setiap mau bulan ramadhan, menyambut idul adha, maulid Nabi Muhammad SAW, serta hari – hari besar Islam lainnya. Intinya untuk menyambut hari besar umat Islam.
“ Iya ya da, emang tidak salah lamgkah. “
“ Kamu suka kan sama lamang ? “
“ Tidak terlalu suka, tapi pas buatnya Nela suka. “
“ Dari segi mana sukanya, kena api ya ? “ Tanya sepupunya tertawa
“ Bukan da, tapi itu. “
“ enapa emangnya ? “
“ Gini loh da, orang – orang disini kalau malamang pasti memasaknya

Bersama – sama, ada yang gabung dari dua rumah bahkan lebih, nah dari sana menunjukkan kekompakan dan karena itu juga bearti telah mempererat tali silaturrahmi. “
“ Benar juga ya, sejak kapan kamu pintar sampai berpikiran kesana “
“ Dari dulu sudah pintar ya. “ Jawab Nela senyum.

Tanpa disadari Nela sudah sampai di rumahnya. Wakyu turun dari mobil dia bengong – bengong sendiri.
“ Kenapa la ? “
“ Sepi beda aja. “
“ He he . . , kan belum libur La. “
“ Tante pulang ma .” Teriak keponakannya.
“ Mama mana ? “ Tanya Nela pada neneknya.
“ Belum pulang kerja. “ Jawab kakaknya.
“ Kerja juga hari ini pulang jam berapa ? “
“ Bentar lagi. “

Tak lama kemudian mamanya pulang dari kerja. Baru saja mamanya pulang langsung ia ajal mandi ke sungai. Mereka mandi Cuma sebentar karena suah mau magrib. Sepulang dari mandi ia duduk di ruang tamu. Keluarga besarnya lagi ngumpul karena kebtulan malam ini ada acara di mushala. Sebelum ke mushala semua berkumpul. Nela bergerak mengambil kopernya, lalu ia kelompokkan baju – baju. Keponakannya yang paling gede menghampirinya.
“ Baju buatku ya Nte ?
“ Bukan, buat nenek dan ini buat mamamu. “
“ Buatku mana? “ Tanya ponakannya yang kecil.
“ Ni ada satu tante beliin, tapi buat yang lain itu bukan yang baru lho.
“ Gak apa – apa, buat ku Nte ? “ Tanya yang paling besar.
“ Kamu aja semuanya. “
“ Bener Nte ? “
“Bener, baju tante yang tante tinggalin tahun lalu nggak kamu Ambilkan ?”
“ Nggak, kecuali nenek yang kasih.”
“ Ya, udah ambillah semua “

Badan mereka memang sama besar, namun keponakannya lebih tinggi sedikit dari Nela. Nela pun duduk lagi, tiba – tiba
“ Uni Nela apan pulang?” Tanya Ina yang baru datang.
“ Sore tadi baru nyampe. “
“ Uni tolong ajarin matematika, aku ada PR namun gak ngerti. “
“ Tentang apa? “
“ Integral parsial dan integral subtitusi.”
“ coba liat .“

Nela pun mengerjaka soalnya dengan mudah. Setelah itu baru ia menjelaskan kepada Ina. Inapun menganggul – angguk.
“ Makasih ya Ni. “
“ Sama – sama.”

Ina pun pulang lalu mama Nela berkata,
“ lom habis capek dah ada yang nanya PR. “
“ Biasa ajalah Ma.”
“ Kamu ikut ke Mushalla gak? “
“ Di rumah aja, paling juga gak ada anak gadis. “
“ Ada kok, pergilah selagi masih ada di kampung. “
“ Aku capek Ma, aku bantu antar makanan aja ya. “
“ Tapi awas ya kalau nonton tv.”
“ Iya.”

Nela pun membantu Mamanya mengantar makanan ke Mushala. Setelah itu ia pun pulang dan duduk di teras rumahnya. Sedang duduk di saku kanannya ada yang bergetar. Ternyata ada sms dari Romi.

Mlm La,sdh smpe rumah?
Replay, Mlm jg,udh send.
Syukurlah
Kpn ke rumh? suntuk ne..:(
Tak lama kemudian balasan dari Romi datang,
Replay, send.

Setelah itu tak ada lagi balasan dari Romi. Nelapun mulai merasa kecewa ma Romi. Dalam hatinya terpikir “ ternyata Romi tidaklah berubah, ia tetap pengen jauh – jauh dariku, ia takkan mau melihatku. Mudah – mudahan aja aku bisa melihat dia. ” Nela pun beranjak dari tempat duduknya menuju tempat tidur. Ia terlalu capek hari ini, apalagi suasana dingin membuatnya tidur lebih cepat.
****

Nelapun terbangun karena Mamanya membuka pintu jendela kamarnya. Jendelanya terletak disebelah timur. Cahaya matahari masuk ke kamarnya.
“ Bangun La, udah jam 08.00 ni “
“ Ntarlah Ma, dingin dan ngantuk banget. “
“ Eh, gak baik tidur jam segini, udah biasa ya disana kayak gitu? “
“ Nggak juga, ni karena dingin aja. “
“ Pokoknya bangun, sana mandi!! “
“ Tidur bentar lagi Ma. “
“ Kamar ni rapikan, bangun cepat!!”Mamanya agak emosi.

Dengan malas Nela pun berjalan keluar kamar. Mamanya merapikan tempat tidur karena anaknya keluar begitu aja. Setelah selesai Mamanya ke dapur, tiba – tiba ia merasa aneh. Ia menggrutu,
“ kok, nggak ada orang dikamar mandi “

Lalu Mamanya berjalan ke kamar belakang. Kamar itu kosong. Lalu mamanya berjalan ke kamar depan. Ia lalu mencubit kaki Nela yang tidur di kamar tamu.
“ Oh,jadi mau nyambung kesini, disuruh mandi juga.”
“ Aduh!!! Duh Mama ni ganggu ajalah.”
“ Nggak baik tidur jam segini.”
“ Jadi malasdi rumah, nggak puas tidurnya.”
“ Jadi kamu di sana jam segini masih tidur? Pantas tuh muka pucat.”
“ Mana ada pucat.”
“ Liat di kaca sana.”

Nelapun tak menghiraukan kata – kata mamanya. Ia berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai mandi ia ngumpul sama teman – temannya. Di jalan ada yang minta sumbangan untuk acara. Lama duduk disana akhirnya Nelapun kebagian juga untuk minta sumbangan. Lalu tiba – tiba datang sebuah motor mio. Ia pun melambaiakan tangan, lalu jantungnya berdebar – debar. Tiba – tiba yang mengendarai motor itu tersenyum padanya sambil buka helm. Tapi motornya tetap jalan. Jadi, berlalau begitu saja. Setelah agak jauh darinya baru ia menyadari dan berteriak,
“ Romi..........”

Udh liatkan, td kamu yg minta minta sumbangankan?
Semua orang yang berada disitu melihat dia. Diapun malu sendiri. Lalu tak lama kemudian sakunya bergetar. Ternyata ada sms dari Romi,
Ia, pi awlnya rgu coz ad helm
Replay send,

Yg pntg dh liat wlau sekilas
Lalu hpnya bergetar lagi, ia buka

Mainlh kermh , ku suntuk dirmh ato qt jlan
Replay, send,

Lalu tak ada lagi balasan dari Romi, Nela menarik napas panjang. Setelah kejadian itu barulah Nela sadar diri. Selama di kampung, Romi tampak kali malas untuk menemuinya. Setelah dua bulan di kampung akhirnya Nela memutuskan untuk kembali lagi ke Batam. Harapannya sudah jelas musnah di kampungnya sendiri. Baginya kepulangannya kali ini benar –benar ingin bersama Romi. Paling tidak jalan untuk sekali saja. Namun semuanya sirna. Ia simpan kecewanya jauh – jauh di hatinya yang paling dalam. Setelah harapannya sirna ia masih mencoba untuk sabar dan tanpa membenci Romi sedikitpun.
*****

Jam 13.00 WIB Nela berdiri didepan rumahnya. Sebentar – bentar liat Hp dan liat jalan. Kakaknya aja dengan tingkah lakunya. Lalu kakaknya bertanya :
“ Nungguin orang ? “
“ Iya, pi kok lom datang ya. “
“ Udah kenal ? “
“ Lom, kenal lewat Hp aja pi dia anak kampus kok. “
“ Gimana bisa, emang siapa yang sms duluan ? “
“ Aku kak, saya nggak tahu itu nomor siapa . “
“ Tuh kali orangnya pakai baju batik. “

Tiba – tiba sebuah motor datang menghampiri rumahnya. Pengendara motor itu turun.
“Assalamu ‘alaikum. “
“ Wa’alaikum salam. “ Jawab Nela dan kakaknya.
“ Silahkan duduk mas. “ Sambung kakak Nela.
“ Kayak pernah ketemu deh. “ Nela buka suara.
“ Kan emang sekampus. “

Kakak Nela pun naik keatas.
“ Tinggal ma siapa ? “
“ Ngekos kok. “
“ Masa iya, kayaknya bukan kos – kosan deh.”
“ Iya ya. “ Jawab Nela senyum – senyum.
“ Mau kemana nih, kok pake batik segala ? “
“ Iya jam 16.00 harus ke hotel ada acara. “
“ ouwh...... “

Lama sudah bebincang – bincang akhirnya Dhanupun pulang. Semenjak kenal Nela, Dhanu dan Nela sering sms dan telponan, bahkan sering ngantar Nela pulang kuliah.

Suatu siang Dhanu sedang duduk di teras rumahnya, ia ambil Hpnya dan langsung mengotak atik. Tiba – tiba ia terhenti ketika melihat sebuah nomor. Lalu terbayang selintas cewek yang baru beberapa bulan ini ia kenal. Lalu hatinya berkata
“ Kenapa ya aku kepikiran dia terus, apakah ku suka dia? Jika ia, dari segimananya ku suka dia, dia tidak terlalu menarik, biasa aja. Oh gak mungkin aku suka dia, mustahil banget deh. Ia tidak cantik. Tapi ku nyaman banget dengan dia. Duh bahaya nih low ku suka dia. “

Jgn lupa shalt zhuhur ya..
Dhanu pun berdiri dan berjalan ke dalam kamarnya. Dia ambil kunci motornya yang terletak di meja belajarnya. Pas melangkah keluar dari kamar tiba – tiba Hpnya bergetar. setelah ia buka ternyata sms dari Nela

Thank ya..
Replay, send.

Lalu Hp dan kunci motornya ia taroh di meja.ia pun berjalan ke kamar mandi. Ia mengambil air wudhu. Setelah itu ia pun shalat. Selesai shalat ia pun langsung berangkat menuju Tumenggung Abdul Jamal. Hari ini ada pertandingan bola. Ia paling suka main bola. Sebelum kesana, ia mampir di rumah temannya. Setelah sampai di rumah temannya ia terkejut karena ada kakak sepupunya Nela. Ia bersama kawan – kawannya juga. Lalu Dhanu pun mendekat
“ Hai bang, pa kabar ? “
“ Baik. “ Jawab Fandi sepupunya Nela.
“ Ko, ini calon kakak ipar ku lho. “

Riko teman Dhanu mengangkat alis,
“ Maksudmu ?? “
“ Ku lagi PDKT ma adiknya. “
“ Emang loe punya adik Fan ? “ Tanya Dedi teman Fandi
“ Punya. “ Jawab Fandi.
“ Kok nggak kenalin ke kami – kami, malahan Dhanu yang kenal ?”doni nggak mau kalah
“ Anak baru kok.” Jawab Fandi.
“ Semester berapa Dhan ? “ Tanya Dedi.
“ Tanya ma kakaknya lah. “
“ Ku ngerti nih, Fandi takut nih adiknya kenal kita yang ganteng - Ganteng. “ Dedi membenarkan bajunya.
“ Dia sebenarnya udah semester 4 sekarang. Kenapa nggak pernah

Kukenalakan ma kalian, dia terlalu kuper untuk masalah cowok,

Temannya itu – itu saja. Keluar rumah aja jarang meski ku yang ngajak.

Aku juga nggak tau kenapa? Mungkin dia pernah terluka ma cowok. Dia selalu tertutup ma aku.
“ Dia kuliah disini siapa yang ngajak ? “ Tanya Dhanu.
“ Nggak ada, waktu dia udah ikut SPMB di Padang. Namun tiba – tiba dia pengen kuliah disini. Mamanya tetap nggak setuju. Pada akhirnya dia sampai di sini tanpa siap ujian SPMBnya. Setelah dua minggu di sini mamanya tetap suruh pulang untuk kuliah di Padang, dia nggak mau. “
“ Keynya dia punya masalah dari sana. “ Riko ikut bicara.
“ Makanya ku gak pernah kenalin ma kalian, dan buat Dhanu kamu gak boleh dulu dekatin dia sebelum loe bisa menangin pertandingan ini”
“ OK . “
“ Tantangan nih. “ Riko mulai berdiri.
“ Kita akan usahain menang buatmu Dhan.” Dedi pun berdiri.
“ Yok kita berangkat. “ Ajak Fandi sambil tersenyum.

Mereka pun berangkat ke Tumenggung. Tak berapa lama kemudian mereka sampai dan siap untuk main. Malang tak dapat dielakkan mujur tak dapat diraih. Tim mereka dikalahkan oleh lawan. Dhanu pun pulang sendiri dengan tak semangat. Sesampai di rukah ia langsung mandi. Setelah itu ia matikan Hp dan langsung tidur. Lalu tertidurlah dia.
*****

Paginya hari minggu, Dhanu menyalakan Hpnya lalu masuk 3 sms. Semua dari orang yang sama yaitu Nela. Tak lama kemudian Hpnya pun berdering, nela tertera di layarnya. Ia pun menolaknya. Dalam hatinya
“ Pengen ku angkat, pi ku udah janji ma kakakmu la. “

Lalu Hpnya berding lagi, kal ini yang nelpon Fandi. Ia pun menjawabnya,
“ Halo Bang, ada apa ? “
“ Kok ditolak? “
“ Aku mau konsisten ajaa bang. “
“ Tadi tu aku yang nelpon, oya soal yang kemarin aku Cuma bercanda.”
“ Maksudnya bang? “
“ Ya sekarang ku kasih lampu hijau buatmu untuk mendekati Nela. “
“ Benar ni? “ Dhanu seakan tak percaya.
“ Benarlah, selamat mencoba.”
“ Makasih ya bang. “
“ PI siap – siap aja untuk di tolak. “ Kata Fandi sambil ketawa.
“ Emang kenapa bang? “
“ Logika aja deh, ngapain ia takut dekat dengan cowok atau nggak mau

Pasti karena alasan yang juatkan ? “
“ Iya juga sih. “
“ Ya udah, ntar kamu juga pasti akan tau. “
“ Mudah – mudahan aja. “
“ Udah dulu ya, mau bikin proposal nih.”
“ O.K.”

Telpon pun terputus. Dhanu pun melompat kegirangan. Lalu keponakannya melihat langsung berkata,
“ Om udah gila ya?”
“ Mau tau aja.”

Dhanu pun berlalu dari hadapan keponakannya. Dia pergi ke rumah Riko teman karibnya itu.
“ Ko, ku juga nggak tau kenapa? Dia tidak cantik. Tidak menarik tetapi

Pikiranku selalu penuh dengan dia.”
“ Adik Fandi ni? ”
“ yuppzz...”
“ Pi kutakut ditolak Ko.”
“ Jangan berpikiran gitu, ambil aja yang positifnya.”
“ Ya udah ntar aku ke sana. “

Lama ditempat Riko akhirnya ia nekat untuk ke rumah Nela. Sampai disana, rumah Nela sepi banget. Mobil kakaknya tidak tidak ada terparkir disebelah rumahnya. Motor Fandipun tidak ada. Ia keluarkan Hp lalu mencet no Nela.
“ Halo.” Terdengar jawaban diseberang sana.
“ Halo juga, La kamu pergi ya ? “
“ Nggak tuh, emang kenapa ? “
“ Nggak ada apa –apa, ku didepan rumahmu.”
“ Oh, tunggu bentar ya. “

Telpon pun dimatiin Nela. Tak lama kemudian Nela pun keluar dengan celana di atas lutut dan baju putih. Rambutnya tergerai sebahu.
“ Silahkan duduk kak,udah lama ya ?”
“ Baru aja kok. “
“ Tunggu bentar ya, kedalam dulu. “
“ O.K. “

Tak lama kemudian Nela keluar dengan secangkir minuman dan makanan dengan senyum,
“ silakan diminum dan dimakan, maaf yang ada cuma ini. “
“ Oh, gak pa- pa kok, ni udah makasih banget.”
“ O ya, ada gerangan pap nih? Nela menghenyakkan pantatnya di sebelah kursi Dhanu.
“ Ada yang pengen ku sampaikan.”
“ Apa ya? “
“ Mungkin ini gak penting bagimu, tapi penting bagiku.”
“ Ya bilang aja.”
“ Ku menyukai mu, ku nggak tau kenapa ni terjadi.”
“ Baru beberapa bulan kenal masak udah suka?”
“ Benar La, aku suka ma kamu.”
“ Dari segi mana ?”
“ Sejak pandangan pertama, terus kita nyambung dan kamu membawa
Membawa aura posotif bagiku. “
“ Ah mustahil aja.”
“ Terserah kamu percaya atau nggak, pi ku benar suka kamu.”
Maukah kamu jadi pacarku?”

Nela pun kaget mendengarnya.
“ Bukan ku nggak mau, pi ku belum siap dengan secepat ini.”
“ Kan kita udah lama kenal.”
“ Tapi ku nggak bisa jawab sekarang.”
“ Kenapa?”
“ Ya terlalu cepat bagiku. Kasihku waktu seminggu lagi.”
“ Ya udah, pi tolong kasih aku alasan, kenapa ?”
“ Gak ada apa – apa ?”
“ Kamu takut disakiti ia kan? “
“ Bukan itu aku hanya takut kecewa.” Nela pun menangis.
“ Dulu ku pernah jadian ma seseorang. Aku sangat mencintainya. Pi dia nyia- nyiakan aku. Aku berusaha menunggunaya, pi lama – kelamaan ku mulai kecewa.”
“ Maafkan aku, aku janji tak akan pernah membuatmu kecewa.”
“ Makasih.”

Nelapun menghapus air matanya. Lalu tiba – tiba kakaknya Nela dan istrinya pulang.
“ Eh, ada tamu ya?” Kata iparnya Nela.

Dhanu pun bersalaman dengan kakak ipar Nela.
“ Ajaklah Nela itu keluar Dhan.”
“ Bukannya gak kak, soalnya dari tadi belum pulang ke rumah.”
“ Ya, kapan – kapan aja. “
“ Ya kak.”

Kakak Nela pun masuk ke dalam. Tak lama kemudian pun Dhanu opun pulang. Nela pun masuk ke dalam, sambil tidur – riduran ia pun berpikir,
“ Duh membingungkan sekali, kenapa harus terjadi tiba- tiba.
“ Ayo mikirin apa?” Tanya Fandi tiba – tiba.
“ Nggak ada apa – apa.”
“ Bener nih nggak ada apa – apa?”
“ Benar, abang kenal dengan Dhanu?”
“ Kenal, emang kenapa?”
“ Menurut abang dia gimana?”
“ Anaknya baik dan tidak plin – plan.”
“ Tidak lin – plannya gimana?”
“ Jikap iya ya, jika dia bilang tidak ya tidak.”
“ Nggak ngerti.”
“ Gini kemaren kan ada cewek yang suka dia, teman –temannya pun mendukung, pi dia nggak suka, kami udah susah dekat – dekatin cewek itu ke dia, tetap aja dia tidak suka.”
“ Gitu ya bang.”
“ Ya, emang kenal dia?”
“ Kenal, pi cuma gitu – gitu aja.”
“ Gitu – gitu aja apa gitu – gitu aja?”
“ Maksud abang?”
“ Udahlah Dhan u udah cerita kok.”
“ Kapan?”
“ Gimana tadi udah di tembaknya?” Fandi tanya balik.
Nela langsung duduk
“ Emang abang tau?”
“ Ya tau lah, Dhanu aja bilang di depan teman- temannya.”
“ Ngomong apa dia?”
“ Dia bilang gini ketemu abang kemaren, eh calon iparku.”
“ Masa iya bang?”
“ Iya, tanyalah teman abang..
“ Menurut abang di..........” Ucapan Nela terputus.
“ Terima aja.” Fandi memotong pembicaraan Nela.
“ Pi aku nggak akan bisa memberikan seluruh hati La buat dia, hatiku Terpaut buat orang lain.”
“ Orang lain yang nggak pernah mencintaimu.”
“ Setidaknya dulu ia mencintaiku.”
“ kan dulu, sekarang?”
“ Ntar bisa jadi dia kayak gitu juga.”
“ Udah berpikir positif aja.”

Lalu Fandi berdiri sambil melempar guling ke Nela.
“ Terima aja ya, nggak usah mikir terlalu panjang.”
Fandi pun keluar kamar Nela.

Nela dan Fandi sepupuan. Bagi Nela, Fandi melebihi kakak kandungnya sendiri. Gimanapun dengan suasana hati Nela, Fandi pasti bisa menghiburnya.
*****

Di kelas C 006 tampak Nela dan Natan sedang duduk. Mereka sedang menunggu dosen datang. Hari ini mereka pulang agak lebih cepat. Hari kamis benar – benar menyenangkan bagi Nela and the gank. Ternyata dosennya nggak bisa datang karena ada urusan keluarga. Sebelum pualng Nela shalat dulu di Mushala kampus. Jam 18.30 Nla dan teman – teman berjalan menuju kelas depan, Pina membuka suara,
“ Teman – teman kita nggak pergi hari ni?”
“ Yoklah, kemana kita?” Tanya Dhini
“ Ke mall aja kita, cuci mata.” Natan datang dari belakang.
“ Boleh.” Pina dan Dhini kompak.
“ Maaf ya, ku nggak bisa ikut.” Nela mebuka suara.
“ Kemana?”
“ Ku nunggu seseorang.”
“ Cieeeeeeeee..............” Semua pada nyorakan Nela.
“ Bukan siapa – siapa. Ada janji ma abangku, taukan abangku?”
“ Oh, ya udah kapan – kapan aja kita jalan.
“ Aku ke gerbang dulu ya.” Kata Nela.

Merekapun berpisah sampai disitu. Nela duduk menunggu di gerbang. Tak lama kemudian Dhanu berhenti didepannya. Nelapun naik, Dhanu membuka suara,
“ Langsung pulang ni ?”
“ Iya, emang mau kemana lagi?
“ Jalan yok.”
“ Boleh, pi aku ngomong di rumah and minta izin dulu.”
“ O.K”

Tak lama kemudian mereka sampai di rumah Nela.
“ Mau ngomong apa? Dhanu bertanya sambil duduk disebelah Nela.
“ Mau jawab yang kemarin minggu.”
“ Mau jawab sekarang?”
“ Iya, pi sebelumnya ku mau tanya dulu, kakak shalat nggak?
“ Shalat pi kadang juga bolong.”
“ Aku mau jadi pacarmu, pi jangan pernah bikin ku kecewa untuk kedua Kalinya.”
“ Kakaj janji.”
“ Ya udah, Nela ke dalam dulu minta izin.”
“ O.K”

Nelapun masuk, lalu tak lama kemudian Nela keluar dengan kakak iparnya.
“ Mau kemana Dhan?”
“ Mau ke Barelang Mbak, bolehkan? Dhanu berdiri.
“ Boleh, pi hati – hati ya.”
“ Ya mbak, pamit dulu mbak.” Dhanu pun melangkah
“ Kak berangkat dulu ya.” Nela pun bersalaman.
“ Hati –hati kalian.”

Dhanu pun ikiut bersalaman ma kakak iparnya Nela. Mereka pun berangkat menuju jembatan barelang. Jembabatan barelang adalah ikonnya kota Batam. Jika malam minggu jembatan ini pasti penuh. Ada yang datang bersama pacar dan ada juga yang bersama teman – teman. Jika datang dihari kamis biasanya agak sepi. Dari Batu Aji kesana memakan waktu 30 menit. 30 menit sudah dijalan, mereka pun sampai. Mereka duduk dipinggir jembatan menghadap ke laut. Nelapun buka suara,
“ Kok kakakku percaya gitu j ma kakak ya?”
“ Ya lah, cowok santun.”
“ Gayanya aja”
“ Faktnya gitukan?”
“ Tau ah, gelap.”
“ Cari tau lah.”
“ Suatu saat pasti tau sendiri, udah malam pulang yok.”
“ Baru jam 20.30 dek. “
“ Kan diperjalnan 30 menit, pas nyampe rumah jam 21.00.”
“ Cepat kali sayang, belum puas.”
“ Besokkan masih ketemu.”
“ Ya udah.” Dhanu pun berdiri lalu berjalan kemotornya.

Nela pun mengikutinya dari belakang. Tiba – tiba ia raih tangan Dhanu,
“ Kok mukanya manyun gitu?”
“ Gak ada apa – apa, yok naik.”
“ Gak jadilah pulang.”
“ Kenapa ?”
“ Ada yang ngambek, ya udah tambah 30 menit lagi ya.”
“ Siapa yang ngambek?”
“ Tuh mukanya gak enak dilihat.”
“ Karena dingin aja.”
“ Jangan bilang minta di peluk.”

Dhanu pun ketawa lalu memegang kepala Nela,
“ Emang kenapa?”
“ Nggak ada apa – apa.”
“ Ngantuk ya Yang?” Dhanu memperbaiki duduknya.
“ Nggak terlalu, dingin aja di laut.”

Dhanu pun membuka jaketnya yang berwarna agak ke abu – abuan lalu memakaikan ke Nela.
“ Udah 3 lapis tuh, masih dingin?”
“ Udah lumayan.”

Dhanupun berdiri dari motornya, lalu berjalan membawa tangen Nela ke suatu tempat. Lalu mereka duduk menghadap laut. Nelapun menyandarkan kepalanya ke bahu Dhanu. Tangan kananya dipegang Dhanu. Dhanu pun kaget karena Hp Nela berdering. Di layar ada nama Romi. Nela membiarkannya
“ Biarin ajalah.

Aq msh syng qm, tlng agkt tlpn q, aq kgen bgt
by: Romi Lalu sms pun masuk, Nela

Nela pun langsung kaget, Dhanu hanya melihat kelaut. Nela memang ke Dhanu, lalu:
“ Kak, baca sms ni dulu !”

Dhanu pun mengambil Hp Nela lalu membacanya. Setelah selesai ia pun berkata,
“ Angkat aja telponnya !”
“ Malaslah.
“ Kenapa? Adek masih sayangkan ma dia?”
“ Dulu memang iya, sekarang kecewa.”
“ Ya udah angkat aja kasian dia.”
“ Biarin aja.”
“ Low nggak mau sini kakak angkat.”

Hp diberikan kepada Dhanu. Sudah 4 panggilan tak terjawab. Lalu berdering lagi,
“ Halo” Sapa Dhanu.
“ Halo juga, Nelanya ada?”
“ Ada tapi nggak mau ngomong.”
“ Masa, emang ini siapa?”
“ Pacarnya.”.
“ Masa iya? “ Terdengar suara ketawa diseberang sana.
“ Maksud loe.”
“ Nela tu Cuma gila – gila ma aku, dia pernah bilang akan menungguku sampai kapanpun.”
“ Ya tu terserah Nela, yang punya hati Nela.”
“ Iya sih, bilang ma Nela mumpung ku jomblo ni.”
“ Ntar ku sampaiin.”
“ Thanks.”

Telpon pun terputus.
“ Pulang yuk.” Ajak Dhanu.
“ Romi bilang apa kak?”
“ Dia mau ajak balikan, balikan aja, kesempatan bagus.”
“ Jika ada yang lebih baik dari dia kenapa masih nunggu dia.”
“ Pi jujur dari hatimu masih sayang dia.”
“ Aku memang sayang dia, pi ku berusaha dan belajar untuk mencintai Kakak.”
“ Ya moga aja bisa.”
“ Kok gitu? Ya bisa donk buktinya aku udah buka hatiku untuk kakak.”
“ Ya kakak percaya ma adek, pulang apa nggak?”

Nela pun mengangguk, lalu Dhanu meraih tangannya Nela. Mereka pun jalan menuju motor. Mereka pun pulang, dalam perjalanan pulang jantung Nela bergetar kencang. Sampai di rumah pun begitu. Setelah sampai dirumah Nela berpas – pasan dengan sepupunya Fandi. Fandi yang sedang membuka helmnya.
“ Ehmmmmmmm .” mendehem keras.

Nela membuka jaketnya lalu memberikan kepada Dhanu.
“ Ni jaketnya biar nggak kedinginan.”
“ Thanks.”

“ Baru pulang bang.” Dhanu jalan mendekati Fandi.

Nela pun mengikuti dari belakang dan langsung duduk di kursi teras rumahnya. Sedangkan Fandi dan Dhanu duduk di lantai yang paling pinggir.
“ Gimana adikku Dhan?” Sambil melirik Nela.
“ Baik kak, asyik.” Melirik senyum ke Nela.
“ Low dia nakal cubit aja, dikasuh izin.”
“ Ih, emang aku anak kecil.” Nela ikut ngomong.
“ Gimana skripsinya bang?”
“ Udah dapat dan udah siap, tinggal sidang.
“ Mudah – mudahan lulus dengan memuaskan.”
“ Amiin.”
“ Pulang dulu ya bang udah malam, kapan – kapan lagi di sambung.”
“ Nggak tidur disini, mumpung masih ada aku disini, besok nggak bisa lagi.”
“ Kapan – kapan aja, pulang dulu ya bang, ya La.”
“ Yupzz, hati –hati di jalan.” Fandi dan Nela serempak.
“ Salam dulu gih.” Lanjut Fandi sambil senyum ke Nela.

Nela pun jalan mendekati Dhanu. Ia mengulurkan tangannya, Dhanu pun menyambutnya. Selesai salam dengan Nela, Dhanu pun memberi salam ma Fandi. Setelah itu,
“ Assalamu ‘alaikum.”
” Wa’alaikum salam.”

Dhanu pun berlalu di hadapan mata mereka. Nela masuk ke kamar, ia baringkan badannya yang tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus itu di kasur. Ia senyum – senyum sendiri. Lalu tak lama kemudian ia pun tertidur.
****

Oh gt y skrg, gk mw blz sms n agkt tlp, cuek aj. Qt ptus aja.
Hubungan asmara Nela dan Dhanu berjalan lancar, namun suatu ketika Dhanu tak pernah membalas sms Nela. Bahkan di telpon pun tak di angkat, Nela pun mulai kesal lalu mengirim sms,
send.
Setelah terkirim juga nggak ada balasannya, dikampus pun Nela tak menemukan puncak hidung Dhanu. Biasanya ketemu terus. Sambil pulang Nela ngomong sendiri dalam hati.
“ Duh kemanalah ni anak, apa dia setuju qt putus, jomblo lagi donk, padahal ku mulai suka ma dia.”

Sehari audah tak ada kabar dari Dhanu, Nela pikir Cuma 1 hari. Tapi ternyata salah, beberapa hari tak ada kabar dari Dhanu. Suatu malam ia berusaha mencari Dhanu di kampus. Namun juga nggak ada. Dia bingung mau tanya siapa. Nela dan temannya Pina mau pulang. Nela dan Pina udah sampai di gerbang. Tiba – tiba mereka di kagetkan suara klakson motor.
“ tit !! tit !! tit !! tit !!!

Nela dan Pina melihat kebelakang, ternyata Dhanu.
“ Na kamu pulang duluan ya.”
“ OK “

Pina pun pulang, Nela mendekati Dhanu. Ia berdiri aja.
“ Ayo naik, mau pulang nggak?”

Nela pun naik, motor pun melaju dengan pelan namun pada akhirnya mereka pun sampai di rumah Nela. Pas turun dari motor Nela langsung ngomong,
“ Jangan pulang dulu aku mau ngiming.”
“ ngomong apa lagi.”
“ Tentang kita.”
“ Emang kenapa?”
“ Kakak tanya kenapa. Kemana aja kakak selamai ini?”

Sms nggak balas, telpon nggak diangkat, kenapa?”
“ Nggak ada apa – apa.”
“ Bogong.”
“ terserah mau percaya apa nggak.”

Dhanu pun pergi begitu saja. Nela kaget dengan apa yang terjadi di depan matanya sekarang. Ia pun masuk, ada yang meleleh dari matanya. Lalu Hpnya bergetar, ada yang sms. Ia buka ternyata dari Dhanu,

Maafkan ka2k, ka2k tw adk msh syg m romi, ka2k cm plarian, ka2k cm cwo biasa

Tw key gt, knp nekat pgn jd pcr aq. Skrg mlah hncurin hrpn aq.
Reply, send.
Tak lama kemudian blasannya datang lagi,

Ka2k hny ingn trbaik utk ka2k, adx cwe yg span, pi msh ada romi. Kasih ka2k wktu utk mnysuaikan diri

Sms terputus sampai disitu,

Smpai kpn mnyesuaikan diri, selamanya? Bang Fandi plg, gk d lg yg ngrtiin aku, sm spa aq minta tlg lg?
Hari libur kuliah telah datang. Fandi pun sudah lulus dengan nilai memuaskan. Hari minggu Fandi pulang kampung. Dari pagi Nela tak ada keluar dari rumahnya. Ia tidur aja di kamar. Ia ambil hp lalu sms,
send Dhanu,
Sbr aj tak lama kemudian datang sms balasan,

Sbr sh sbr, pi ini udh 2 minggu menyesuaikan diri, y udh slmnya j penyesuaian.
reply, send,

Cpek pcran ma ank2, udh 19 thn pi key ank2. Qt putus aj ya

5 menit lagi datang sms,

Klo mmg itu kptsan yg terbaik y udh
Jantung Nela terasa mau copot. Dia benar – benar kaget.
Reply, send,

Hp Nela langsung di matiin. Ia menangis sepuasnya. Setelah kejadian itu Nela nggak ada keluar – keluar dari kamar.

Kak mw kmn ku ya, aq di usir ka2 dari rumh
Seminggu setelah kejadian itu, Dhanu sedang baring – baring. Tiba – tiba ada sms masuk. Sms itu dari Nela,

Skrg dmn
Dhanu kaget.

Msh drmh,kmas2 baju. Besok harus pindh
Reply,
Tak lama kemudian.
Dilihatnya jam, sudah jam 12 malam. Ia bingung sendiri kenapa penyebabnya. Masa kakak kaandung tega mengusir adiknya sendiri. Lama sudah pikirannya menerawang, Dhanu pun tertidur.
*****

Knp sms mrh, aq tk ngerti
Hari ini hari rabu, jam 16.00 WIB. Tiba – tiba Dhanu sms marah – marah. Nela pun bingung sendiri, ia pun balas.

Udhlh aq bukan ank kecil, pntasn aj u diusir ka2kmu, kelakuanmu aj key gtu
Tak lama kemudian sms masuk,

Aq gk ngrti, duh kok tiba2 perut q sakit y?
Reply,

Plg bohong

Dhanu pun balas,
Nela pun nggak balas, dia benar – benar kesakitan. Dia minum obat lalu ia tertidur.
*****

Sebuln tak ada kabar dari Dhanu, lalu tiba – tiba Nela dan kawan – kawan ketemu dia di rumah sakit. Waktu Nela dan kawan ngantarin Dhini berobat ke rumah sakit. Nela dan kawan – kawan mendekati Dhanu
“ Siapaa yang sakit kak ?”
“ Mama, beliau gangguan ginjal. Namun sampai sekarang lom ada pendonor yang cocok ginjalnya.”

Dhanu pun menangis,
“ Aku mau dites, mudah – mudahan aja cocok.”
“ Serius loe La?” Tanya teman – temannya.
“ Serius, hidup satu ginjal nggak masalahkan?”

Lalu tiba – tiba datang seorang cewek,
“ Kak Zera, ngapain disini? Tanya Nela.
“ Kenalin ini pacar baru kakak.” Dhanu mengenalkan Zera.
“ Udah kenal pun dari 2,5 tahun yang lalu.” Nela jutek.

Lalu Nela menghadap dokter yang menangani penyakit mama Dhanu. Lalu 30 menit kemudian Nela keluar bersama dokter
“ Dhan, ginjal Nela dan mama mu cocok 80%, ini sangat langka sekali,

Alhamdulillah Allah telah mengirim dia untukmu.”
“ Yang benar dok?”
“ Benar “
“ Jadi kapan pencangkokan dilakukan dok?
“ secepatnya, lebih cepat lebih baik karena tidak bisa ditunta lagi, bahaya untuk ibu anda.”
“ Jadi kapan dok?”
“ Besok akan dilakukan dan Nelapun setuju.”

Teman – teman Nela menarik Nela, Natan berkata,
“ Loe gila, kasih ginjal tanpa keputusan ortu loe.”
“ Loe pikir seperti ngasih permen apa.” Pina pun ikut bicara.
“ Loe jangan main – main. “ Lanjut Natan.
“ Gue gak main – main, itu sebatas rasa kemanusian aja.”
“ Terserah loe lah.” Kata Pina.

Mereka pun kembali kedekat Dhanu. Dhanu pun langsung mendekati Nela,
“ Makasih ya La, tapi kamu serius kan?”

Dlm minggu ini aku akan pulang rom
Nela pun menggangguk. Dhanu langsung keruang ibunya. Nela dan kawan – kawan pulang. Sesampai di rumah Nela sibuk mengotak – atik Hp. Ia membuat sms, send romi,

Q tunggu ya

Saat kau membuka hatimu mungkin ku tlah jauh
Tak lama kemudian sms dari Romi pun datang,
Replay, send.

Maksudnya ??

Lalu 5 menit kemudian,
Nela pun tidak membalasnya, lalu ia berjalan menuju rumah kakanya. Kebetulan kakaknya dan iparnya di rumah.
“ Kak aku pengen pulang, klo gak ada biaya tolong dibantu ya.”
“ Pulang ngapain? Gak ada hari penting pun.” Jawab kakaknya.
“ Pulang itu sekali dua tahun aja, low nggak sekali setahun.” Kakak iparnya pun ikut bicara.
Nela pun menarik nafas,
“ Pi sekali ini aja kok.”
“ Kakak nggak ada uang, carilah uang sendiri.”
“ Ya udah,, aku pulang dulu ya.”

Nela pun pulang menuju kosnya. Di kost udah ada Zera yang menunggunya.
“ Ada apa kak?”
“ Loe ngelakuin ini semua ambil perhatiankan ama Dhanu, biar Dhanu balik lagi ma loe?”
“ Maksudnya?”
“ Udahlah gak usah pura – pura lugu, ini taktikmu supaya Dhanu simpati dan balikan ama loe, jangan harap deh loe.”

Zera pun pergi begitu aja. Nela pun masuk mengambil nafas dalam – dalam. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran Zera.

Esok harinya, waktu operasi telah datang. Dhanu, Zera, Natan dan Pina telah berada di ruang tunggu. Namun Nela belum juga muncul. Sudah 10 menit lewat dari waktu yang ditentukan.
“ Kemana sih Nela?” Tanya Dhanu.
“ Paling dia Cuma main – main aja.” Jawab Zera.
“ Bentar lagi pasti dia datang.” Natanpun emosi dengan Zera.

Tak lama kemudian Nela datang, Dhanu pun menampar Nela.
“ Kamu pikir ini main – main, kamu bisa aja main – main dengan kata – kata, kalau kamu cuma iseng – iseng, ingin nyakiti aku jangan kayak gini caranya, pakai cara lain.”

Suara Dhanu semakin keras membentak Nela. Nelapun lari menuju ruang dokter. Operasi pun dimulai, sekitar 30 menit setelah kejadian itu. Natan yang duduk di sebelah Zerapun mulai bicara,
“ Loe kasar kali ma Nela.”
“ Kasar apanya?” Dhanau balik tanya.
“ Loe boleh aja nuduh dia macam – macam, pi apakah kau sadar yang nyakiti hati dia itu kamu.”
“ Kok salahin aku?”
“ Udahlah jelas dia salah, ngapain bahas dia.” Zera pun ikut bicara.
“ Setidaknya dia belajar mencintaimu, sedangkan engkau apa, kau dekati dia lalu kau buang aja dia begitu aja. Bahkan sekarang dia rela pertaruhkan nyawanya untuk ibumu.” Natan mulai menangis.
“ Udahlah kita sama – sama berdoa aja, nggak usah bertengkar.” Pina

Nggak mau diam lagi mendengar keributan.
“ Kita shalat dulu yuk.” Lanjut Pina.

Mereka pun berdiri, lalu berjalan menuju mushala rumah sakit. Mereka sama – sama berdoa untuk mama Dhanu dan Nela. Setelah shalat mereka kembali ke UGD. Lalu Dhanu dan teman – teman kaget, tiba – tiba keluaga Dhanu datang menangis membawa seorang mayat ke kamar mayat. Dengan lesu Dhanu berkata,
“ Akhirnya mama benar – benar pergi.”
“ Sabar Dhan, sabar.” Zera berusaha menenangkan Dhanu.

Lalu tiba – tiba Dhini berlari dari ruang nginapnya sambil menangis,
“ Nela, teman kita.....”
Tangisnya makin kuat
“ Kenapa dengan Nela??” Tanya Pina dan Natan
Dhini pun lemas, Natan dan Pina memboyongnya. Lalu dokter pun datang.
“ Ada apa ini dok?” Tanya Natan.
“ Dia syok setelah mendengar temannya meninggal setelah operasi.”
Dhanu yang tadi berdiri di belakang kaget,
“ Keduanya meninggal dok?”
“ Tidak, ibu anda selamat. Tapi, gadis itu tidak dapat ditolong.

Lambungnya sudah parah, magnya kronis. Gadis ini sebenarnya sudah
Lama sakit mag yang cukup serius, dan sebenarnya dia juga mengalami gejala ginjal.”
“ Gejala ginjal??”
“ Iya, tapi tidak ada masalah untuk ibu anda, masih bisa dicegah dengan dengan minum air puith yang banyak.”
Dhini telah sadar dari pingsannya.
“ Kita sekarang Cuma bertiga, Nela pergi.”
“ udah din, kita doain aja” bujuk Natan menangis
“ Mudah – mudahan ni jalan terbaik bagi dia” Pina menangis disebalh kanan Dhni. Sedangkan Dhanu masih terpuruk dilantai,tiba – tiba Dhini mendekati Dahnu sambil memaki – makinya,
“ Ni semua karna loe,loe egois,egois banget,,,,,,,,
“ Udah Dhin,sabar,,,nggak ada gunanya juga kita nyalain dia” pina menenangkan Dhini
“ Maafkan aku Dhan, sebenarya yang sms mencaci maki itu bukan Nela yang kirin tapi aku “ Zera mendekati Dhanu.
“ Jadi itu semua loe yang ngelakuin? Dhanu berdiri emosi
“ Iya, supaya kamu benci sama dia, maafkan aku.....” Zera menangis
“ Setelah dia berbaring tak bernyawa kamu minta maaf, dimana rasa kemanusian loe??

Sedang emosinya Dahnu tiba – tiba kakaknya Nela datang bersama istrinya. Mayatnya dibawa ambulance kerumah kakakanya, sedangkan Dhanu juga ikut mengantarnya kebetulan ada keluarganya yang menunggui mamanya. Dhanu mengendarai mobil kakak Nela bersama Natan, Dhini, dan istrinya kakak Nela. Sedangkan yang lain naik ambulance. Diperjalanan kakak ipar Nela hanya menangis lalu memulai pembicaraan,
“ kemaren dia pamit minta pulang dan minta diongkosin, ternyata pulang key gini”
“ Dia udah lama sakit y kak?
“ Udah, semenjak SMA dia perna kronis maagnya, dan akhir – akhir ini dia sering pingsan, low pingsan badannya semua membiru, dia tak pernah mengeluh sakit, karna saya takut terjadi apa – apa dirumah saya suruh dia ngekos, sebagai kakak saya kejam.

Ternyata sambil mendengar penuturan Kakak ipar Nela Natan sudah membuka sebuah diary Nela.
“ Dhan Cuma kamu yang bisa menggantikan posisi Romi dihatinya”
“ Maksudnya?
“ Loe jangan lemot,ku baca diary nya nih,,ku bacain satu lembar aja ya,,

Natanpun memulai membacanya:
7 November 2010
Dhanu benar – benar ingin mengakhiri semua, padahal ku sudah sayang banget sama dia. Kenapa aku terlalu terjebak dalam keadaan yang key gini. Dulu Romi juga key gini. Disaat aku sayang dia pergi meninggalkan aku. Luka baru diatas luka lama. Aku kecewa lagi. Au berhenti berharap.

Suara Natan semakin lama semakin serak karna menangis. Tanpa disadari mereka dah sampai dirumah Nela. Dengan sigap Dhanu membaca diary Nela. Dhanu tampak kaget karna tak lama mayat sampai dirumah mayat turun rumah lagi. Ternyata mau dibawa kekampung.Dhanu dan teman – teman ikut karna tiket sudah dibelikan sama kakakya nela. Setelah lama diperjalan akhirnya sampai ditempat tujuan. Banyak teman SMAnya yang datang. Tiba – tiba datang seorang cowok, semua perhatian tertuju sama dia, karna salah seorang teman SMA Nela mendekati cowok itu,
“ Rom, Nela udah tiada”
“ Iya Wi, padahal aku dah niat jika ia pulang, aku takkan kecewakan lagi dia, sekarang udah begini”
“ Anda Romi ya, kenalka saya Dhanu” Dhanu mendekati Romi dan memberika diary Nela. Romipun membacanya
“ Anda bisa menggantikan posisi saya, dulu dia pernah sms key gini: saat kau membuka pintu hatimu mungkin telah jauh, sekarang dia benar – benar jauh”

Panjang cerita akhirnya pemakaman sudah selesai. Kini Nela sudah tiada. Ia telah meninggalkan Batam, Pesisir Selatan, Romi, Dhanu, mamanya dan semuanya.Ia sudah menghadap sang Pencipta..

My Last Love


oleh:rahmat teguh 
    sebagai sekretaris sebuah perusahaan seluler. Ia memiliki seorang kekasih bernama Hendra. Angel begitu bergembira saat pulang dan memeluk ibunya.



   “ Bu, Hendra akan melamarku malam ini dan kami akan bertemu di taman kota, tempat dimana pertama kali bertemu..” kata Angel pada ibunya.

“ Bagaimana kamu yakin nak?”

“ Tentu saja aku yakin, sebab kami sudah merencanakan itu, dan Hendra bilang malam ini iya akan melamarku..”

“ Kalau begitu lekaslah kamu pergi dan berganti pakaian terbaikmu..”

Angel bergembira malam yang ia tunggu selama mereka berpacaran lebih dari 3 tahun kini menjadi akhir dari kisah cinta mereka.

Tentang Martin.

Martin berumur 25 tahun. Pria playboy dan terlahir dari keluarga jutawan.Jam menunjukan pukul 7 malam. Tiba-tiba pintu kamarnya terdengar ketukan. Martin sedang tertidur, ia bangun dan membuka pintu dengan wajah kesel. Seorang aju dan ayahnya terlihat didepan pintu.

        “ Kenapa sih? Ganggu orang tidur aja..!!!”

“ Maaf tuan, Ayah anda sudah menunggu di ruang tamu untuk makan malam keluarga.”

“ Bilang padanya, aku ada dibawah sebentar lagi..” Kata Martin tidak melawan.
 















Ajudan itu pergi, Martin merapikan mukanya yang kusut karena semalam ia baru saja pergi dugem dan pulang pukul 7pagi, setelah rapi ia pun langsung ke bawah menemui ayahnya di meja makan. Bersama ibu dan adiknya Sheila.Ia duduk begitu saja.

“ Begini cara kamu membesarkan anakmu? Pagi jadi malam, malam jadi pagi. “ kata ayah ketus.

“ Sudahlah pak, Martin ayo makan.”

Dengan setengah hati martin makan. Tapi baru mencicipi sedikit sarapan. Ia sudah menghilang dengan wajah kesel ayahnya. Martin pergi dengan mobil BMWnya menelusuri jalan yang sudah penuh dengan lampu warna warni. Kota ini akan merayakan natal dalam waktu beberapa hari lagi.Ia hanya berujar dalam hati.

“ Ayahku kaya, untuk apa berkerja. Tujuh turunan pun tidak akan pernah habis.”

Seorang gadis menelepon padanya. Tampaknya gadis itu adalah incarannya untuk malam ini, Mereka tampak asyik sibuk berbicara bersamaan, DIitengah jalan.

Kembali ke Angel.

Ibunya sudah berdiri di depan pintu. Angel menyalakan motor vespanya. Lengkap dengan pakaian terbaiknya.
 









“ Aku pergi dulu ya..”

“ Kenapa tidak kamu minta di jemput saja.” Tanya ibunya.

“ Tidak apa bu, Hendra langsung pulang kerja. Kan nanti kena macet. Lagi pula aku ingin pergi masing-masing saja. Jadi bertemu disana.”

“ Ya, sudah nak. Hati hati ya.”

Angel pun melaju motornya sambil membayangkan apa yang akan terjadi dalam hari terindahnya.

Kembali ke Martin.

Martin tampak tertawa, gadis itu membiuskan kata-kata indah di telinganya. Ia selalu ingat jika ia bisa memberikan apapun yang diinginkan oleh gadis yang menyukainya, ia rela memberikan uang , permata ataupun emas yang diingkan. Saat ia berjalan, ia tidak menyadari lampu merah diatasnya. sebuah vespa yang melaju di lampu hijau. Martin terkejut, mobilnya melaju. Menabrak vespa itu hingga terpental. 10 meter jauhnya. Yang ia ingat, seorang gadis terkujur kaku dijalan. Hatinya risau, apakah ia harus melihat korban itu. Atau melarikan diri, tapi ia tau. Bila ia mendekat, maka ia akan membuat masalah dengan dirinya sendiri diantara kerumunan orang yang mulai mendekati korban.

Ia pun memutuskan satu kenyataan— lari dari kejadian itu.

Tentang Hendra.

Ia menunggu tanpa adanya kejelasan ditaman. Hatinya cemas, ia mencoba menelepon Angel berulang-ulang tapi sama sekali tidak diangkat. Satu jam berlalu, hatinya mulai cemas. Ia berpikir, Angel menolak dirinya. Hingga ia menelepon terakhir kali dan mendapatkan suara asing, suara seorang pria yang mengatakan kalau gadis yang memiliki hendphone itu. Sedang dirawat dalam ruangan unit darurat. Ia langsung menuju rumah sakit, menyimpan cincin tunangan untuk Angel. Saat ia tiba, ibu Angel tampak berdiri dengan tangisan khawatir.

Kembali ke Martin.

Ia mulai sadar, banyak saksi yang melihatnya dengan nomor mobilnya. Ia ceritakan masalah ini kepada ayahnya. Ayah meminta ia bertanggung jawab, tapi ibunya menolak. Ia sadar putranya bisa berada di penjara bila ia menyerahkan diri. Uang tidak berarti bagi putranya untuk lepas dari Penjara. Satu keputusan saat itu juga. Martin harus pergi keluar negeri. Melarikan diri dan membuat alibi dengan orang lain yang berada di mobil, dengan uang ayahnya bisa membayar orang lain untuk berpura-pura mengaku melakukan perbuatan yang tidak ia lakukan.

Natal terlewatkan dengan masalah diantara ketiganya. Hendra bersedih dengan keadaan kekasihnya. Angel tidak pernah tau keadaanya, Martin melarikan diri dengan rasa gundah dan bersalah.

2 bulan berlalu.

Angel masih berada di rumah sakit. Ia mulai sadar, tapi kakinya telah dinyatakan hilang. Ia harus mengalami kelumpuhan di kedua kakinya. Hendra menemani kekasihnya. Memberikan dukungan batin dan kekuatan yang tidak bisa Angel bayangkan untuk hidup. Angel pun berusaha menerima kenyataan kini ia cacat.

Martin berada di Australia menghabiskan waktunya dengan minum dan minum untuk melepas kegelisahan hatinya.

6 bulan berlalu.

Angel berdiri untuk pertama kalinya dari kursi roda. Hendra menopang kakinya untuk berjalan. Walaupun merasa berat di hatinya. Ia sadar ia tidak akan pernah menjadi normal.

Martin semakin gelisah, ia ingin pulang. Ibunya bilang padanya tunggulah hingga 6 bulan ke depan. Hanya satu yang ingin ia tanyakan

“ Ibu bagaimana keadaan korban yang aku tabrak?”

“ Dia tidak mati, ia masih hidup.”

“ Syukurlah, tapi aku tetap ingin tau.”

“ Kamu akan tau kelak bila kamu pulang, lebih baik kamu tetap disana hingga kasus ini ditutup.”

1 tahun berlalu.

Angel mulai bisa berjalan dengan menggerakan kursi roda lewat tangannya. Hendra mengajaknya untuk bertemu orang tuanya. Apa yang ia dapatkan saat ia sedang duduk di sofa ruang tamu. Tanpa sengaja ia mendengar apa yang ibu Hendra katakan.

“ Ibu tidak ingin punya menantu lumpuh dan cacat seperti itu.”

“ Ibu kenapa bilang begitu, bagaimanapun dia adalah Angel yang sama, sama seperti saat aku membawanya pertama kali.”

“ Berbeda. Ia gadis cacat.. bukan gadis cantik yang dulu kamu bawah.”

Keduanya bicara, dan Angel mendengar. Ketika mereka sadar. Angel telah mengatakan satu hal yang begitu berat untuknya.

“ Maafkan aku, mulai saat ini aku akan melepaskan Hendra untuk selamanya.”

Hendra berusaha untuk tetap bertahan, tapi akhirnya ia pun menerima keputusan Angel.



Martin telah kembali setelah ia mendapatkan kepastian kalau kasusnya telah kelar dengan orag lain yang bersedia mengantikan dirinya di penjara.

***

Angel mencoba untuk bekerja normal. Ia tidak akan ditolak di kantor lamanya, tapi dengan kaki yang pincang dan terkadang harus mengunakan kursi roda. Ia merasa seperti seorang yang tak berguna, hanya bisa merepotkan siapapun. Ketika ingin naik escalator ataupun menaikin tangga semuanya terasa berat. Setiap malam ia hanya bisa menangis, melihat keadaanya, ibunya menyadari keadaan putrinya, hatinya pun perih tapi hanya bisa berharap tuhan memberikan kekuatan untuk anak semata wayangnya setelah ayah Angel meningal.

Martin berhasil mendapatkan apa yang ia ingin tau, tentang korban yang selalu membayangin dirinya. Dan sumber informasinya mengatakan tentang gadis itu. Ia mendapatkan kantor Angel. Ia segera menuju kantor itu yang ternyata merupakan bagian dari perusahaan ayahnya. Saat itu ia melihat Angel tampak berusaha menaiki tangga. Hatinya tergerak untuk mendekat. Membantu mendorong kursi rodanya.

“ Terima kasih..” Kata Angel padanya.

Martin terdiam, hatinya begitu pilu melihat Angel begitu cantik tapi jadi cacat karenanya.

“ Tidak masalah.”

“ Kamu kerja dikantor ini lantai berapa?”

“ Lantai 3.”

“ Kamu?” Tanya Angel balik.

Martin bingung menjawab pertanyaan Angel, ia tidak pernah berkerja hingga akhirnya ia mengarang sebuah kisah.

“ Aku baru kerja disini, di lantai dua,”

“ Oh ya..:”

“ Andai saja aku di lantai satu, pasti aku ga perlu repotin orang hehehe. Jadi ga enak hati..” kata Angel.

Meraka tiba di eskalator. Sekali lagi Angel mencucapkan terima kasih pada pria itu.Martin pulang saayt itu pula dengan wajah bersedih. Ia ingin menangis melihat dosa yang ia lakukan pada Angel. Ia pulang kerumah ayahnya dan meminta perkerjaan di kantor itu. Ayahnya begitu heran dengan sikap putranya tapi menerima keputusan Martin. Ia langsung menjadi direktu dalam perusahaan itu. Dalam satu hari ia memutusan untuk memindahkan kantor dimana Angel bekerja dari lantai 3 ke 1. Setiap harinya ia selalu memandangin Angel saat ia bisa, ia tak pernah mengalami satu keadaan yang begtu sulit dalam hidupnya. Ia memutuskan untuk mendekati Angel, mencoba untuk mengatakan satu kejujuran yang tak bisa ia ucapkan saat ini. Tentang hal yang membuat Angel menjadi seperti saat ini.

Dari hari ke hari, mereka semakin dekat. Martin membuat banyak kemudahan di kantor untuk Angel agar bisa mengunakan kursi rodanya secara bebas. Ia makan bersama Angel di kantin yang tidak pernah ia jamah sebelumnya. Mengenang sosok Angel yang berhati mulia, sosok yang rendah hati dan menerima kenyataan hidupnya sebagai gadis cacat.Suatu hari karena bosan, Martin mengajak Angel untuk makan di luar.

“ Makan denganku di luar? Tidak salah kamu kan direktur disini?”

“ Emangnya direktur tidak boleh makan bersama kamu.”

“ Bukan begitu, aku hanya takut merepotkan direktur bila jalan bersamaku. Kota ini tidak ramah dengan kursi roda, aku tidak ingin merepotkan direktur bila jalan bersamaku hingga harus mendorong kursi ini.”

“ Tenang saja, ayo katakan apa yang ingin kamu makan, ini perintah dari Direktur jangan pernah menolak!!”

“ Baiklah. Aku ingin makan Sushi Tei, sungguh aku sudah lama tidak pernah makan disana.”

“ Kalau begitu ayo kita makan.”

Mendengar Angel ingin makan sushi tei, Martin langsung meminta ajudan ayahnya untuk membooking semua kursi yang ada di restorant itu hanya untuk mereka. Ketika Angel tiba di sushi tei, ia terkejut melihat restorant itu hanya ada mereka berdua. Ia hanya mendengar kata terakhir Martin.

“ Makanlah semua yang kamu inginkan..”

Mereka pun makan dengan lahap. Martin begitu menikmati keadaanya bersama Angel, hingga mereka menyadari kalau natal akan datang dalam beberapa minggu lagi.

“ Kalau natal nanti, apa yang kamu inginkan Angel.”

“ Aku kalau natal selalu meminta banyak hal, tapi sayangnya tidak pernah terjadi tuh. “

“ Kalau begitu katakan lah, aku ingin tau..”

“ Sungguh kamu ingin tau?”

“ Tentu saja aku ingin tau.. ayolah sebutkan.”

“ Aku ingin bisa berjalan lagi..”

Hendra tertegun, hatinya miris dan wajahnya menunduk.Tadinya ia berpikir ingin memberikah hadiah kepada Angel, apapun yang Angel inginkan. Kini mendengar permintaan sulit itu, ia bersedih.

“ Adakah hal lain yang bisa kamu katakan selain itu,?”

“ Tidak ada, aku tidak ingin meminta soalnya. Kamu tahu tahun lalu ketika aku sudah meminta eh tiba-tiba malah ga pernah terjadi..”

“ Kalau boleh tau, kamu tahun lalu minta apa?”

Angel tertunduk, ia sadar natal tahun lalu begitu kelabu, ia meminta Hendra meminangnya dan semua benar-benar gagal.

“ Aku tidak bisa katakan, itu sudah menjadi masa lalu, kalau kamu? Katakan dong apa yang kamu mau?”

Martin mendekat kepada Angel, matanya tampak serius.

“ Aku tidak ingin apa-apa selain hanya bisa melihatmu tersenyum. Itu cukup buatku.”

Angel pun tertawa. Mereka melewatkan makan siang itu begitu gembiranya. Setelah makan siang, Angel turun ke loby. Saat itu Martin hendak menggendong tubuh Angel mobil. Tanpa sengaja Angel melihat Hendra sedang bersama wanita lain melewati mereka. Angel terdiam melihat mantan kekasihnya, Begitu pun Hendra. Hanya Martin dan kekasih Hendra yang tak mengerti apa yang membuat keduanya saling bertatapan.

Hendra pun berjalan dan masuk ke mobil. Angel melihat Hendra pergi darinya. Ketika ia di mobil, ia menangis. Martin begitu bingung. Dan bertanya apa yang terjadi. Angel pun mengatakan satu hal tentang natal tahun lalu dan harapannya.

“ Aku ingin menikah, tapi kekasihku tidak bisa karena aku sudah menjadi cacat..”

Martin hanya terdiam, hatinya semakin tak berdaya.

****

Natal telah tiba, Martin mulai mengerti satu alasannya untuk menjadi seorang pria pada utuhnya. Ia memberikan hadiah kepada Angel, sebuah hadiah yang mungkin terlalu berharga untuk Angel. Sebuah kalung berlian di leher Angel. Martin menyadari satu hal, ia mulai mencintai Angel. Ada yang harus ia katakan di acara makan malam natal bersama mereka. Di atas meja makan dengan lilin merah menyala, Martin menyatakan cinta kepada Angel.

“ Apakah kamu yakin ingin menjadi kekasih dari seorang gadis cacat sepertiku?

“ Aku berjanji dalam hatiku dan atas nama Tuhan kalau, aku bersungguh-sungguh ingin menjadi bagian dalam hidupmu Angel, apapun yang terjadi dengan keadaanmu, kamu adalah gadis yang kuinginkan dalam hidupku, sekarang dan selamanya.”

Kalimat itu membuat Angel begitu bahagia, walaupun ia ragu pada awalnya. Pada akhirnya Martin benar-benar membuktikan satu hal kepada Angel. Ia benar-benar mencintai gadis itu.Mereka pun berpacaran secara resmi. Keluarga Martin yang tidak pernah melihat Martin demikian berubahnya dalam hidup menyambut kegembiraan putranya begitu bahagia.Suatu ketika dimalam hari, Angel merasakan kuasa Tuhan, tiba-tiba jari kakinya mampu bergerak. Ia mulai menyadari satu hal, kalau ia mulai bisa merasakan kakinya kembali setela lama lumpuh tanpa bergerak.

Martin tidak pernah mengerti. Mengapa tubuhnya semakin lama semakin lemas. Hingga akhirnya ia jatuh sakit. Ia terdampar di rumah sakit. Angel datang dan membuat keluarga martin begitu terkejut.

“ Siapa dia ?” Tanya ibu Martin pada Martin yang terbaring ketika Angel bersamanya.

“ Ini kekasihku bu..”

Keluarga Martin terdiam. Ia tidak pernah meyangka kalau anaknya punya pacar yang cacat. Semua bisa menebak kalau tentu saja keluarga martin tidak pernah bisa menerima hubungan mereka. Tapi Martin tidak peduli. Saat itu, setelah kelua dari rumah sakit. Ia benar-benar mendapatka hadiah terburuk dalam hidupnya. Martin positif HIV. Sebuah kenyataan yang begitu pahit dalam hidupnya, ntah gadis mana yang ia tidurin dan menularkan penyakit itu padanya.

Ia paham hidupnya seperti kiamat. Tapi dalam kesempatan itu, ia terus berjuang untuk hidup. Angel mengatakan pada Martin kalau kakinya mulai bisa bergerak. Martin melihat itu sebagai keajaiban, ia pun pergi memeriksa keadaan kaki Angel dan dokter mengatakan kemungkian sembuh normal adalah 20 persen. Berita yang indah untuk Angel, tapi sayangnya dokter mengatan harus segera dilakukan operasi untuk membuat kakinya menjadi normal karena ada beberapa bagian urat pada kaki angel yang harus di ganti.

Martin memutuskan untuk membawa Angel ke rumah sakit terbaik di dunia. Angel menolak pada awalnya tapi inilah yang terjadi di malam sebelum itu semua terjadi.

“ Angel, aku selalu ingat keinginan kamu di hari natal. Kamu ingin berjalan. Tuhan telah mendengarkan impianmu itu, sekaranglah jalanmu. Kamu harus ikut aku pergi. Lakukan ini untuk kebahagiaanmu, jangan pikirkan biayanya karena aku bisa membantu.”

“ Tapi kamu terlalu baik untukku, aku tidak ingin berhutang budi.”

“ Kamu tau, aku punya keinginan permintaan natal juga. Kamu ingin tau?” jelas Martin.

“ OK katakan.”

“ Aku ingin kelak meihat kamu berjalan dan aku bisa bahagia bersamamu setelah itu dan..?”

“ Dan apa?”

“ Akan kukatakan kalau kamu sudah mau ikut aku ke untuk menyembuhkan kakimu,”

“ Baiklah..”

Mereka pun berangkat. 3 bulan sebelum natal. Operasi berjala dengan baik, tapi keadaan martin yang terlalu lelah membuatnya semakin buruk.Tapi lelahnya itu dibayar dengan semangat angel yang ingin sembuh dan berjala di saat natal. Semua terjadi, semua yang dilakukan dokter berhasil. Angel pun sembuh, ia mulai bisa berjalan dengan perlahan. Martin yang setia menjaganya selalu ada disampingnya.;

Hingga natal pun tiba. Angel berdua dengan martin. Di sebuah tempat yang indah., wajah martn begitu pucat. Martin pun meneruskan apa yang hendak ia katakan kepada Angel sesaat sebelum Angel di operasi.

“ aku sudah maafkan kamu sejak kita bertemu..?” kata Angel yang membuat Martin bingung.

“ Kamu maafkan untuk apa?”

“ Kamu tidak perlu katakana apapun, aku sudah memaafkan dan mencintai kamu dengan setulus hatiku.”

“ Angel, bagaimana kamu bisa tau?”

“ Aku tidak akan pernah lupa kejadian itu, sesaat sebelum kejadian itu aku melihatmu. Walau samar-samar aku bisa tau itu kamu.”

“ Aku benar-benar menyesal Angel, maafkan aku..”

“ Lupakan semuanya Martin. Aku selalu menerima keadaan ini sebagai takdir.”

“ Angel ada satu hal lagi yang ingin kamu tau..”

“ Katakan Martin?”

“ Aku positif HIV..”

Angel terdiam. Dan ia mengatakan satu hal untuk martin.

“ Ketika kamu melihatku sebagai gadis cacat, kamu tidak pernah merasa malu ataupun merasa takut bila aku merepotkan kamu. Aku begitu tersentuh, setiap manusia memiliki sisi yang tak bisa ia hindarkan tentang ketakutan akan petaka. Tapi kamu berbeda Martin, kamu menyadarkan aku untuk kuat, oleh karena itu, walaupun kamu menderita HIV, kini saatnya aku melakukab hal yang sama!”

“ Kenapa kamu mau? Kamu tidak takut padaku.”

“ Karena inilah takdir kita, apapun yang terjadi dengan keadaanmu. Kamu adalah bagian dalam hidupku yang akan selalu ada. Aku akan selalu ada disampingmu..”



Martin dan Angel menikah beberapa bulan kemudian. Setahun kemudian Angel sudah bisa berjalan tanpa tongkat, dua tahun kemudian. Mereka melahirkan anak dengan ajaibnya normal tanpa penyakit apapun. Tiga tahun kemudian di natal 2009., Martin meninggal karena penyakitnya.



Seperti kata Angel

“ Bagaimanapun keadaan kita dan siapapun yang memiliki keadaan sulit, janganlah merasa kamu akan sulit karenanya. Karena kita tidak bisa memilih apapun dalam hidup kita, selain bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan di masa lalu. Tapi percayalah masa depan akan indah bila kita beusaha untuk menerima keadaan kita.”

Kupersembahkan kisah ini untuk semua penderita AIDS di dunia, percayalah kalian adalah makluk tuhan yang paling bahagia dengan keadaan apapun.

Untuk sahabatku yang telah pergi dengan keadaan sama, aku merindukanmu.
 

Perkenalan


                   Selamat sore semuanya,salam kenal bagi yang melihat blog saya yang baru di buat.
    nama saya rahmat teguh.saya sekolah di SMPN NEGRI 1 SUKALARANG. hobby saya bernyanyi
sudah dulu ya perkenalan nya, saya capek. wkwkw